Siapa
tak kenal dengan Jepang. Negara yang telah menjajah Indonesia selama 3.5 tahun
lamanya dan terkenal dengan Romusha, kerja paksa versi Jepang. Oke, well,
pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas soal sejarah penjajahan Indonesia.
Jadi gak usah pasang wajah ngantuk gitu dong.
Jangan
muna! Jika kalian pecinta anime, manga, saya, dorama, tokusatsu, budaya Jepang, atau yaaa Jepangnya
pasti pernah memiliki mimpi untuk tinggal di Jepang atau menikah dengan goretan
pensil atau cosplayer favorit kalian lalu tinggal di Jepang. Indonesia
memang sangat indah, namun bisa tinggal di negara orang sangat jauh lebih indah,
ya kan?
Pasti
kalian bertanya-tanya, mengapa judul artikelnya “Rumahku, Surgaku”? Jika kalian
tidak bertanya, ya gapapa karena ini adalah basa-basi yang biasanya dibuat
penulis.
Jepang
merupakan salah satu negara maju yang teknologi dan pendidikannya nomor
satu. Itulah mengapa banyak orang ingin
tinggal di sana, karena kehidupan kalian akan terjamin asiknya. Selain itu, Jepang
memiliki banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi seperti Okinawa Churaumi Aquarium,
Jigikudani Monkey Park, Tokyo Disneyland, Golden Pavilion,
Zoorasia, Gunung Fuji. Lalu kita juga bisa menikmati bunga sakura bermekaran
salah duanya di Tetsuga no Michi, Kyoto dan Shinjuku Gyoen, Tokyo. Kita pun
dapat mengunjungi beberapa tempat keren yang gratisan. Ada Dotonbori, Fushimi
Inari, Asakusa, Tokyo Imperial Palace, dan masih banyak lagi. Keren
banget deh. Belum lagi bisa berkesempatan buat ketemu cosplayer-cosplayer
favorit, dedek-dedek lucu, dan mas-mas ikemen. Paket lengkap banget deh.
Gunung Fuji
Okinawa Churaumi Aquarium
Tokyo Disneyland
Golden Pavillion
Jigokudani Monkey Park
Dotonbori, Osaka
Fushimi Inari
Tetsuga no Michi
Tokyo Imperial Palace
Zoorasia
Shinjuku Gyoen
Asakusa, Tokyo
Namun,
untuk tinggal di negara maju, apalagi ketika kita awalnya berada di negara
berkembang, termasuk hal tersulit bukan versi on the spot. Jadi, hal pertama
yang harus kita punya untuk tinggal di Jepang adalah niat. Seperti hadits
Rasulullah:
إنما الأ عمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan
seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR Bukhari & Muslim)
Jika
niat kita bagus, maka kita akan dapat dimudahkan untuk tinggal di Jepang. Masya
Allah. Ya tolong please, jangan udahan dulu baca artikelnya.
Kedua
adalah uang. Aku tanpamu, butiran debu. Begitu ucap Rumor yang sebenarnya tidak
ada hubungannya dengan artikel ini. Untuk pergi ke Jepang, kita butuh biaya
yang tidak sedikit. Salah satunya ketika kita memilih tempat untuk tinggal.
Umumnya, harga apartemen (kamar sewaan) dipengaruhi oleh tiga hal seperti
lokasi, jarak ke stasiun, dan umur bangunan. Dan biasanya, selain kita perlu
membayar biaya sewa kamar, kita perlu membayar beberapa biaya tambahan seperti key
money, jaminan asuransi kerusakan, komisi agen dan lain lain yang kira-kira
hampir sama dengan biaya sewa kamar tiga bulan. Namun, ada beberapa tempat di
mana uang tersebut akan dikembalikan ketika masa sewa kita habis (bacaselengkapnya di sini). Ada juga Sakura House yang menyediakan tempat
tinggal bersama khusus Muslim gitu. Cocok banget buat kalian yang masih baru ke
Jepang dan Muslim. Oh iya, karena ini tempat bersama, fasilitas juga bersama,
dan biayanya gak bikin mati bersama alias Alhamdulillah besok masih bisa makan.
Intinya kita harus pandai-pandai memilih tempat. Gak perlu bagus, yang penting
nyaman dan gak akan ninggalin pas lagi sayang-sayangnya.
Bukan cuma untuk sewa atau beli tempat, kita juga butuh uang untuk membeli makan dan kebutuhan sehari-hari kita. Jadi, biasakan untuk hemat kalo gak mau hidup susah.
Yang ketiga adalah bahasa. Orang Jepang sangat menghargai dan mencintai bahasanya sendiri. Kebanyakan dari mereka berbahasa Jepang. Juga, sangat jarang warga Jepang yang bisa bahasa Inggris. Jadi, kita harus rajin-rajin belajar bahasa Jepang kalo emang pengen tinggal di Jepang.
Kemudian
yang keempat adalah membiasakan diri untuk menjadi orang rajin. Apa maksudnya?
Seperti yang telah kita ketahui, negara Jepang adalah negara maju, itu
disebabkan warganya selalu disiplin dan tepat waktu dalam melakukan apapun,
sehingga Jepang dapat memenuhi kriteria untuk menjadi negara maju. Ketika kita
bekerja di Jepang, kita akan dituntut untuk datang tepat waktu tapi kita tidak
akan bisa pulang tepat setelah jam kerja habis. Kita akan dicap sebagai
karyawan yang tidak berarti bagi perusahaan dan ditubirin sama temen
sekantor jika pulang tepat waktu. Kebiasaan orang Indonesia yang sering ngaret
tapi pengen pulang cepet, cuma bakal menghambat kehidupan kita yang tentram di
Jepang.
Selanjutnya
adalah siapkan mental. Sering kita dengar bahwa orang Jepang itu ramah,
terutama pada wisatawan asing. Meski begitu, ternyata sifat individualis mereka
sangat kuat, bahkan pendidikan di Jepang pun mengajarkannya melalui tugas
presentasi kelompok (baca selengkapnyadi sini). Jangankan berteman dengan
orang asing yang tinggal di Jepang, orang Jepang bahkan hanya mempunyai teman
dekat yang bisa dihitung jari. Namun, ketika mereka mulai akrab dengan orang
lain, mereka tak segan-segan untuk melakukan apapun demi orang yang telah
dianggap akrab. Jadi, kita harus sabar menhadapi sifat individualis mereka yang
tinggi.
Intinya
adalah dimanapun kita hidup kita harus bisa beradaptasi, baik dari sisi materi
maupun sifat. Buat tempat tinggalmu sederhana, indah, dan penuh kebahagiaan. Yaaaa
walaupun isi artikelnya sedikit/? melenceng dari judul, yang penting adalah
shalat 5 waktu jangan ditinggalkan.
Jadi,
sudah berapa persen kesiapan kalian untuk mengajak saya tinggal di
Jepang?
1 comments:
Write commentsWahhh aku berapa ditanyain lagi sama blog post ini nih. Ya ampun, udah lama banget aku punya impian untuk tinggal di Jepang tapi belum juga kesampean. Mungkin aku perlu memperbaiki diri nih.
ReplyEmoticonEmoticon