FESTIVAL ONBASHIRA : Festival berbahaya dari Nagano

10.32.00

Kalo ngomongin soal Jepang gak lepas dari festival-festival kebudayaan yang mereka miliki, mulai dari festival yang menyenangkan, festival yang menurut kita aneh bahkan nyeleneh,  sampai festival yang berbahaya dan bisa berujung kematian.

Yap salah satu festival yang berbahaya yang bisa berujung pada kematian yaitu festival Onbashira. Festival Onbashira yang  diadakan di Suwa City, perfektur Nagano ini  sudah berlangsung selama  1200 tahun dan diadakan rutin tanpa terputus setiap 6 tahun sekali,  kalau dalam perhitungan penduduk setempat 7 tahun sekali, hal ini dikarenakan mereka menghitung juga tahun saat berlangsungnya festival tersebut.  Festival ini bertujuan untuk mengganti pilar-pilar kuil di Suwa Taisha, masyarakat sekitar percaya bahwa didalam pohon terdapat dewa yang dapat menyucikan secara spiritual kuil tersebut.

Onbashira sendiri memiliki arti “pilar terhormat”, dari namanya saja bisa dibayangkan betapa sakralnya festival ini. Festival Onbashira ini berlangsung dalam dua bulan yakni bulan April dan Mei, dan terbagi  dalam 2 tahap yakni Yamadashi pada bulan April dan Satobiki pada bulan Mei.

Untuk Onbashira ini dipilih pohon cedar  besar yang sudah berumur ratusan tahun yang ditebang dari hutan di pegunungan di daerah sekitar. Karena ada 4 buah bangunan kuil di Suwa Taisha dan masing-masing kuil terdapat 4 pilar maka pohon yang ditebang ada sebanyak 16 batang pohon berukuran besar dengan bobot bisa melebihi 10 Ton dengan tinggi sekitar 17 meter. Untuk menebangnya sendiri digunakan kampak khusus yang hanya dipergunakan untuk festival ini saja dengan mengadakan upacara ritual kepercayaan tentunya.

Pada bulan April atau pada saat tahap Yamadashi ini lah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu dan mengundang banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Yakni Kiotoshi, atau meluncurkan batang pohon besar berton-ton tersebut dari atas lereng bukit dengan kemiringan hingga 40o . tidak hanya diluncurkan saja tetapi  penduduk setempat ikut naik diatas batang pohon tersebut saat batang pohon tersebut diluncurkan dari atas, kebayangkan betapa bahayanya kiotoshi ini, tapi justru disinilah yang menjadi daya tariknya. Orang-orang berteriak dengan semangatnya, ada yang terjatuh, terhimpit batang pohon, terguling dari atas bukit, bahkan terlempar dari batang pohon. Luka  patah tulang mungkin sudah hal yang biasa, bahkan media inggris the telegraph mengatakan 2 orang tewas dalam penyelenggaraan Onbashira tahun 2010 lalu. Namun bagi penduduk setempat tewas dalam festival ini merupakan sebuah kehormatan besar. Selain kiotoshi pada bulan yang sama juga diadakan kawagoshi atau menyebrangi sungai, pada tahap ini batang pohon besar tersebut diseret menyebrangi sungai.
(Kiotoshi)


(Kawagoshi)

Pada bulan mei barulah dilakukakan tate onbashira, yakni mendirikan batang pohon di kuil. Batang pohon besar tersebut dibawa menuju kuil suwa taisha dengan diseret melalui kota. Sesampainya di kuil batang pohon tersebut diduduki beberapa pemuda sambil batang pohon tersebut didirikan pada posisi yang tepat, inilah puncak dari festival Onbashira. Festival ini terakhir diselenggarakan pada 2010 lalu, maka selanjutnya akan diselenggarakan pada bulan april dan mei tahun 2016 ini.


(Tate onbashira) 



(Batang pohon yang telah didirikan)



Sumber artikel dan gambar :


Ditulis oleh : Irman Supriadi Adistya (@irmanadi_) - Div. Kepenulisan JFUIN

Artikel Terkait

Previous
Next Post »