Kalo ngomongin soal Jepang gak lepas dari
festival-festival kebudayaan yang mereka miliki, mulai dari festival yang
menyenangkan, festival yang menurut kita aneh bahkan nyeleneh, sampai festival yang berbahaya dan bisa
berujung kematian.
Yap salah satu festival yang berbahaya yang bisa berujung
pada kematian yaitu festival Onbashira. Festival Onbashira yang diadakan di Suwa City, perfektur Nagano ini sudah berlangsung selama 1200 tahun dan diadakan rutin tanpa terputus
setiap 6 tahun sekali, kalau dalam
perhitungan penduduk setempat 7 tahun sekali, hal ini dikarenakan mereka
menghitung juga tahun saat berlangsungnya festival tersebut. Festival ini bertujuan untuk mengganti
pilar-pilar kuil di Suwa Taisha, masyarakat sekitar percaya bahwa didalam pohon
terdapat dewa yang dapat menyucikan secara spiritual kuil tersebut.
Onbashira sendiri memiliki arti “pilar terhormat”, dari
namanya saja bisa dibayangkan betapa sakralnya festival ini. Festival Onbashira
ini berlangsung dalam dua bulan yakni bulan April dan Mei, dan terbagi dalam 2 tahap yakni Yamadashi pada bulan April dan Satobiki
pada bulan Mei.
Untuk Onbashira ini dipilih pohon cedar besar yang sudah berumur ratusan tahun yang
ditebang dari hutan di pegunungan di daerah sekitar. Karena ada 4 buah bangunan
kuil di Suwa Taisha dan masing-masing kuil terdapat 4 pilar maka pohon yang
ditebang ada sebanyak 16 batang pohon berukuran besar dengan bobot bisa
melebihi 10 Ton dengan tinggi sekitar 17 meter. Untuk menebangnya sendiri
digunakan kampak khusus yang hanya dipergunakan untuk festival ini saja dengan
mengadakan upacara ritual kepercayaan tentunya.
Pada bulan April atau pada saat tahap Yamadashi ini lah kegiatan yang paling
ditunggu-tunggu dan mengundang banyak wisatawan lokal maupun mancanegara. Yakni
Kiotoshi, atau meluncurkan batang
pohon besar berton-ton tersebut dari atas lereng bukit dengan kemiringan hingga
40o . tidak
hanya diluncurkan saja tetapi penduduk
setempat ikut naik diatas batang pohon tersebut saat batang pohon tersebut
diluncurkan dari atas, kebayangkan betapa bahayanya kiotoshi ini, tapi justru disinilah yang menjadi daya tariknya.
Orang-orang berteriak dengan semangatnya, ada yang terjatuh, terhimpit batang
pohon, terguling dari atas bukit, bahkan terlempar dari batang pohon. Luka patah tulang mungkin sudah hal yang biasa,
bahkan media inggris the telegraph mengatakan 2 orang tewas dalam penyelenggaraan
Onbashira tahun 2010 lalu. Namun bagi penduduk setempat tewas dalam festival
ini merupakan sebuah kehormatan besar. Selain kiotoshi pada bulan yang sama
juga diadakan kawagoshi atau
menyebrangi sungai, pada tahap ini batang pohon besar tersebut diseret
menyebrangi sungai.
(Kiotoshi)
Pada bulan mei barulah dilakukakan tate onbashira, yakni mendirikan batang pohon di kuil. Batang pohon
besar tersebut dibawa menuju kuil suwa taisha dengan diseret melalui kota.
Sesampainya di kuil batang pohon tersebut diduduki beberapa pemuda sambil
batang pohon tersebut didirikan pada posisi yang tepat, inilah puncak dari
festival Onbashira. Festival ini terakhir diselenggarakan pada 2010 lalu, maka
selanjutnya akan diselenggarakan pada bulan april dan mei tahun 2016 ini.
Sumber artikel dan gambar :
Ditulis oleh : Irman Supriadi Adistya (@irmanadi_) - Div. Kepenulisan JFUIN
EmoticonEmoticon