Himpunan mahasiswa Program Studi Bahasa Jepang (HIKARI) Fakultas Bahasa dan Sastra Udinus.
"Tema tersebut bermakna kerlap-kerlip cahaya terhadap keragaman dari budaya Jepang yang bisa dipelajari bagi anak muda disini," ujar Andrew Pakpahan, Ketua Panitia Bunkasai Udinus 2013. Menurutnya, dengan adanya helatan ini selain mengajak anak muda mempelajari budaya Jepang juga meneladani sosok Bushido.
"Seperti jiwa Samurai yang tak kenal menyerah dan disiplin atas dirinya sendiri. Hal-hal positif inilah yang bisa kita teladani," imbuhnya. Keragaman budaya Jepang itu ditampilkan mulai dari Chanoyu yakni upacara minum teh dan penampilan tarian tradisional Jepang yakni Hanagasa dan Yosakoi. Konsep acara yang berlangsung dua hari ini mengadaptasi Obake, yakni rumah hantu, lengkap dengan televisi yang menampilkan Sadako seperti pada film The Ring.
Tak ketinggalan costume play (cosplay) menjadi penampilan wajib bagi pengunjung. Berbagai karakter ditampilkan mulai dari Kamen Rider Wizard, Morgiana, Isana Yahiro hingga Asuna Sao. Menurut salah satu cosplayer, Ika Amalia Fitriana (18), helatan ini turut memberikan referensi berbagai informasi budaya Jepang.
"Ini juga menjadi ajang pertemuan antar komunitas dan memberikan referensi terhadap budaya Jepang," ujar Ika yang mengenakan salah satu karakter manga yakni Hatsune Miku.
Selain Lomba story telling juga diadakan lomba makanan khas Jepang yakni Ramen yang disajikan oleh Kedai Shiori. Acara dipungkasi dengan penampilan band dari Strawberry Kiss, JPG, Living Doll dan Scarlet Eve.
EmoticonEmoticon